Widia bukan atlet, dia adalah seorang arsitek lepas yang menjadikan sudut ruangan dekat jendela sebagai kantornya. Saat itu dia sedang bermain badminton untuk pertandingan lomba kemerdekaan dan sangat senang bermain dengan rekan nya. Dilan, seorang monitoring, awalnya hanya berniat untuk ikut bermain bersama . Namun, pandangannya selalu berakhir pada widia