"Orang yang kamu harapkan ternyata mengharapkanmu kembali. Bahkan, jauh sebelum kamu mengharapkan kehadirannya"
2016, "Remas At-Taqwa Watudakon" siapa sangka dipertemukan dalam organisasi desa dan di tahun ini ternyata awal mula perasaan kecondongan itu hadir diantara kita berdua. Walaupun masih sekedar mencintai dalam kesendirian.
Kita sendiri, memiliki prioritas untuk kehidupan masing-masing. Prioritas Mas Dipah masih memperbaiki kehidupannya. Dan, prioritas saya masih di dunia pendidikan. Perihal perasaan, hanya mampu menitipkan dan mengembalikan kepada-Nya.
Dalam perjalanan ini, sebelum kita dipersatukan, kita juga dipertemukan dengan orang yang salah terlebih dahulu.
Benar kata pepatah "Sebelum Tuhan, mempertemukan yang terbaik. Tuhan, akan mempertemukan dengan orang yang salah terlebih dahulu".
2023, di tahun ini kita dipertemukan kembali dengan versi yang berbeda. Mas Dipah masih menetap di Jombang. Sedangkan, saya dari tahun 2017 sudah pindah ke Tuban mengikuti orang tua dan melanjutkan pendidikan disini.
Jum'at, 15 Safar 1445 H. Mas Dipah mengutarakan perasaan dan niat baiknya. Lumayan shock ya, karena saya memang lagi diposisi tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun.
Memang, kalau sudah waktunya, ada aja jalan yang terbuka.
Jum'at, 03 Syawal 1445 H. Mas Dipah membawa keluarga intinya untuk bersilaturahim ke keluarga saya dan mengikat saya secara pribadi.
Ahad, 24 Rabiul Akhir 1446 H. Mas Dipah membawa keluarga besar, moro sepuh, dan teman sejawadnya untuk melamar saya secara resmi Dan bertemu dengan keluarga besar saya di Tuban.
Ahad, 11 Jumadal Ula 1447 H. InsyaAllah melaksanakan sebuah pernikahan.